Agustus 17, 2025

Bayern Munchen menunjukkan superioritas mereka di laga uji coba pramusim dengan kemenangan telak 4-0 atas Tottenham Hotspur di Allianz Arena, Kamis (7/8/2025) malam WIB. Sorotan utama tertuju pada Harry Kane yang kembali berjumpa mantan klubnya. Striker Timnas Inggris itu mencetak satu gol, meski sempat gagal mengeksekusi penalti di babak pertama.

Sejak menit awal, Bayern tampil agresif di hadapan publik sendiri. Thomas Tuchel menurunkan kombinasi pemain inti dan rotasi untuk menguji kedalaman skuad. Michael Olise, rekrutan anyar dari Crystal Palace, menunjukkan kontribusi instan lewat umpan panjang akurat yang diteruskan Kane menjadi gol pada menit ke-12. Sentuhan klinis tersebut memecah kebuntuan sekaligus membuka pesta gol Bayern.

Hanya tiga menit berselang, Kane kembali berpeluang menambah pundi-pundi gol melalui titik putih. Namun, drama terjadi. Saat melakukan eksekusi, ia terpeleset dan bola melayang tinggi di atas mistar. Aksi itu sempat mengundang sorakan kecil dari suporter Spurs yang hadir, namun mayoritas fans Bayern tetap memberikan tepuk tangan dukungan untuk sang bomber.

Meski gagal, Kane tetap tampil solid dalam memimpin lini depan Die Roten. Ia aktif membuka ruang, menjadi tembok pengalir bola, sekaligus menjaga tekanan konstan pada barisan belakang Tottenham.

Tottenham asuhan Ange Postecoglou tampak kesulitan membangun serangan. Dengan hanya mengandalkan kecepatan Son Heung-min dan Richarlison, Spurs tidak mampu menembus pertahanan Bayern yang dikawal Matthijs de Ligt dan Dayot Upamecano.

Statistik berbicara jelas: Bayern mencatat 57,8 persen penguasaan bola dan melepaskan 26 tembakan, delapan di antaranya tepat sasaran. Sebaliknya, Tottenham hanya mampu mengumpulkan enam tembakan sepanjang laga tanpa ancaman berarti ke gawang Manuel Neuer.

Perbedaan kualitas, terutama dalam hal pressing dan intensitas permainan, membuat Spurs kerap kehilangan bola di lini tengah.

Memasuki paruh kedua, Tuchel melakukan beberapa pergantian untuk menjaga ritme. Namun, alih-alih menurunkan tempo, Bayern justru makin tajam. Kingsley Coman menggandakan keunggulan lewat sepakan keras di dalam kotak penalti pada menit ke-52 setelah menerima umpan tarik Alphonso Davies.

Tak lama kemudian, talenta muda Lennart Karl mencetak gol ketiga. Penyerang berusia 20 tahun itu memanfaatkan bola muntah hasil tendangan Jamal Musiala yang ditepis kiper Guglielmo Vicario. Gol Karl sekaligus menunjukkan kedalaman skuad Bayern musim ini yang kaya akan talenta muda.

Pesta ditutup oleh Jonah Kusi-Asare pada menit ke-75. Striker muda yang menggantikan Kane sukses menyambar umpan silang Noussair Mazraoui untuk membawa Bayern unggul 4-0. Gol tersebut disambut meriah, menegaskan dominasi tuan rumah sepanjang pertandingan.

Laga ini menjadi momen emosional bagi Kane. Sejak hengkang dari Tottenham pada musim panas 2023, ini adalah pertemuan keduanya dengan klub lamanya setelah duel persahabatan di London tahun lalu.

Meski kini berstatus bintang Bayern, hubungan Kane dengan Spurs tetap spesial. Ia mencatatkan 280 gol dari 435 penampilan selama lebih dari satu dekade membela klub London Utara tersebut. Tidak sedikit fans Spurs yang hadir di Allianz Arena malam itu untuk memberikan penghormatan.

Bagi Kane, mencetak gol ke gawang mantan klub adalah simbol profesionalisme. Ia tak melakukan selebrasi berlebihan, hanya mengangkat tangan meminta maaf, namun mendapat tepuk tangan dari kedua belah pihak.

Thomas Tuchel menyebut kemenangan ini sebagai sinyal positif jelang musim baru Bundesliga. “Kami bermain dengan intensitas tinggi dan semua pemain menunjukkan progres. Bahkan talenta muda seperti Karl dan Kusi-Asare mampu tampil percaya diri,” ujar Tuchel selepas laga.

Sementara itu, Ange Postecoglou menekankan laga ini sebagai bagian dari proses belajar. “Bayern jelas berada di level berbeda. Kami masih harus bekerja keras, terutama dalam hal konsistensi dan organisasi bertahan,” katanya.

Kemenangan besar atas tim Premier League seperti Tottenham tentu menjadi modal penting bagi Bayern. Selain memperkuat chemistry pemain baru, laga ini juga membuktikan bahwa lini depan mereka tetap tajam meski Kane sempat gagal penalti.

Bagi suporter Bayern, ini adalah pertanda baik bahwa klub siap kembali mendominasi di Jerman sekaligus menantang di Liga Champions musim 2025/2026. Sedangkan bagi Tottenham, kekalahan ini menjadi alarm dini agar segera memperbaiki struktur permainan sebelum Premier League bergulir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *