
Sore itu di Stadion Sultan Agung, Bantul, atmosfer pertandingan antara PSIM Yogyakarta dan Persib Bandung bertambah memanas bak menyulut bara. Tensi emosional dan lapangan menjadi saksi bagaimana kedua tim saling beradu peluang—dengan dua penalti yang gagal dieksekusi oleh Persib menjelma menjadi momen paling menyakitkan.
Menit ke-63, wasit menunjuk titik putih usai pengecekan VAR lantaran pelanggaran terhadap Nermin Hajelta. Dengan tenang, Ze Valente menjalankan tugasnya dan menceploskan bola ke gawang Persib—membuat tuan rumah unggul 1-0. Gol tersebut mencetak momentum awal yang cukup krusial buat PSIM menghadapi tekanan dari skuad Maung Bandung yang bertabur bintang.
Kesempatan emas Persib datang melalui penalti di menit ke-70 (atau 71 menurut beberapa sumber), usai Reva Adi memainkan bola dengan tangan di kotak terlarang. Namun siapa sangka, sepakan penalti yang menjadi senjata ampuh saat latihan justru melayang jauh di atas mistar! Algojo Uilliam Barros, yang selama latihan dua bulan terakhir tak pernah melewatkan satu pun penalti, tiba-tiba membuat semua orang terperangah saat tendangannya melambung tinggi—momen yang sama sekali tidak diduga.
Namun drama belum selesai. Menjelang akhir pertandingan, tepatnya di injury time (menit ke-90+10 sampai +14), Persib kembali mendapat penalti. Kali ini Marc Klok maju sebagai eksekutor, tapi sayangnya tendangannya mampu dihalau dengan gemilang oleh kiper PSIM, Cahya Supriadi.
Pelatih Bojan Hodak Ungkap Penyebab Gagal Penalti
Pelatih Persib, Bojan Hodak, tak menutupi rasa kecewanya usai pertandingan:
“Hasil akhir ini berhubungan dengan mental. Tapi, kita nggak bisa menyimpulkan dari satu pertandingan. Setelah dua penalti miss, saya tak bisa berkata apa-apa.”
Padahal menurutnya, tim sudah rutin latihan penalti selama pramusim. Namun tekanan pertandingan nyata memang sulit disamakan dengan sesi latihan di lapangan kosong.
Sementara itu, Patricio Matricardi—bek Persib yang mencetak gol penyama di penghujung laga—mengungkapkan rasa frustrasi sekaligus kebanggaannya:
“Pertandingan yang sulit. Saya rasa kita bermain lebih bagus dari mereka. Kita menciptakan peluang besar dan melewatkan penalti… kita tidak pantas kehilangan poin. Namun, karakter dan kerja keras tim patut diapresiasi.”
Skor Akhir: 1-1, dan Statistik yang Berbicara
Pertandingan ini ditutup imbang 1-1—PSIM unggul dulu lewat Ze Valente, sementara Persib baru bisa membalas lewat gol Matricardi di menit 90+5.
Menurut catatan resmi musim ini, Uilliam Barros tercatat melakukan penalti gagal di laga ini—sebuah kejadian yang langka namun mencatat sebagai bagian statistik musim 2025–26.
Rekap Dramatis di Lapangan Sultan Agung
Kejadian | Detik-Detik Penting |
---|---|
… pertandingan awal | PSIM kuasai 10 menit pertama, Persib mulai bangkit di babak pertama |
Penalti pertama (PSIM) | Ze Valente 1-0 via penalti saat menit ke-63 |
Penalti gagal pertama | Uilliam Barros melambung, gagal menyamakan |
Penalti gagal kedua | Marc Klok ditepis, skor tetap 1-1 |
Gol penyeimbang | Patricio Matricardi di injury time |
Laga ini menggambarkan bahwa sepak bola bukan hanya soal teknik, tapi juga mental. Penalti—yang semestinya menjadi peluang paling pasti—bisa berubah jadi jebakan apabila tekanan mental tak terkelola.