
Kekalahan Memalukan di Kandang, The Reds Terjun Bebas ke Papan Tengah
LIVERPOOL – Anfield yang biasanya angker bagi tim tamu, malam itu berubah menjadi panggung tragedi bagi Liverpool FC. Dalam laga lanjutan Liga Inggris pada Sabtu (22/11/2025) malam WIB, The Reds secara mengejutkan dilumat habis oleh tim papan bawah, Nottingham Forest, dengan skor telak 0-3. Hasil memalukan ini bukan sekadar kekalahan, melainkan alarm bahaya yang nyaring bagi skuad asuhan Arne Slot, yang kini terpuruk di posisi ke-11 klasemen.
Kekalahan ini memperpanjang tren negatif yang katastropik bagi Liverpool, yang kini telah menelan enam kekalahan dari 12 pertandingan. Posisi mereka di papan tengah semakin genting, hanya unggul tipis tiga poin dari Everton di peringkat ke-13. Sorakan frustrasi suporter mulai terdengar, bahkan beberapa laporan menyebutkan banyak penonton yang mulai meninggalkan stadion sebelum peluit panjang dibunyikan.
Babak Pertama: Gol Kontroversial dan Kejeniusan Forest
Liverpool sebenarnya memulai pertandingan dengan menjanjikan. Peluang emas pertama datang pada menit kedelapan ketika Alexis Mac Allister menerima umpan tarik matang dari Cody Gakpo. Sayangnya, tembakan gelandang Argentina itu berhasil diblok tepat di garis gawang oleh Elliott Anderson, sebuah penyelamatan yang krusial.
Namun, disiplin dan kekompakan pertahanan Forest yang beberapa kali menumpuk hingga delapan pemain di kotak penalti mulai mematikan kreativitas The Reds.
Petaka akhirnya datang pada menit ke-33. Berawal dari situasi sepak pojok yang gagal disapu bersih oleh kapten Virgil van Dijk, bola liar jatuh di kaki bek Forest, Murillo, yang tanpa ampun menembak bola ke gawang Alisson Becker. Gol tersebut sempat diprotes keras oleh para pemain Liverpool, yang beranggapan Anderson menghalangi pandangan Alisson. Namun, tinjauan VAR memastikan tidak ada pelanggaran dan gol tersebut sah. Skor 0-1 untuk tim tamu.
Tiga menit berselang, Forest hampir menggandakan keunggulan melalui Igor Jesus. Penyerang Forest itu berhasil menaklukkan Ibrahima Konate dan menceploskan bola ke gawang. Namun, nasib baik sedikit berpihak pada Liverpool kali ini, karena VAR menganulir gol tersebut setelah Jesus terbukti melakukan handball saat mengontrol bola.
Menjelang turun minum, Mac Allister kembali mencoba peruntungannya lewat sundulan, namun kiper Forest, Matz Sels, tampil heroik dengan menepis bola tersebut. Skor 0-1 bertahan hingga jeda, sebuah skor yang terasa mencekik bagi tuan rumah.
Babak Kedua: Pukulan Kilat dan Penderitaan yang Menambah
Harapan untuk comeback di babak kedua langsung sirna hanya dalam hitungan detik. Tepat 39 detik setelah babak kedua dimulai, koordinasi lini belakang Liverpool menunjukkan kebobrokan fatal.
Bek sayap Forest, Neco Williams, yang beroperasi di sisi kiri, mengirimkan umpan tarik mendatar yang akurat. Gelandang Forest, Nicolo Savona, menyambut umpan tersebut dengan sepakan keras yang menghujam gawang Alisson, menjadikan skor 0-2. Gol cepat ini merupakan pukulan telak yang membuat suasana Anfield semakin tegang dan frustrasi.
Setelah unggul dua gol, Forest menerapkan strategi yang lebih pragmatis, bermain sangat defensif dan mengandalkan serangan balik cepat. Liverpool terlihat kesulitan untuk menembus benteng pertahanan tersebut, bahkan hingga menit ke-75 mereka belum mencatatkan shot on target yang berarti di paruh kedua. Upaya dari Mohamed Salah, Dominik Szoboszlai, dan Cody Gakpo semuanya kandas di hadapan rapatnya lini belakang Forest.
Pada menit ke-79, penderitaan Liverpool mencapai puncaknya. Sebuah serangan balik kilat kembali membongkar pertahanan tuan rumah. Tembakan Omari Hutchinson berhasil ditepis Alisson, namun bola muntah langsung disambar oleh Morgan Gibbs-White yang berdiri bebas. Gol ketiga ini menyempurnakan pembantaian Forest di Anfield, mengubah hasil menjadi 0-3.
Implikasi Jangka Panjang: Krisis Struktural dan Ancaman Liga Champions
Kekalahan ini memicu pertanyaan serius tentang masa depan Liverpool musim ini. Dengan menelan enam kekalahan dan berada di posisi 11, The Reds menampilkan performa yang lebih mirip tim medioker.
Analisis dari para pakar sepak bola, termasuk Sky Sports yang menyebut performa ini “katastropik“, menunjukkan bahwa masalah Liverpool kini bukan hanya sekadar performa buruk di lapangan, melainkan masalah struktural di dalam tim. Manajer Arne Slot berada di bawah tekanan besar. Mantan gelandang Everton, Don Hutchison, bahkan memperingatkan bahwa kekalahan ini bisa membuat posisi Slot semakin rumit.
Beberapa pekan lalu, Liverpool masih sempat memimpin klasemen, namun serangkaian hasil negatif telah menjerumuskan mereka ke titik terendah. Dengan persaingan di Liga Inggris yang semakin ketat, ancaman terberat dari kekalahan ini adalah potensi gagalnya Liverpool menembus zona Liga Champions musim depan. Krisis ini harus segera diatasi, karena momentum Liverpool untuk bangkit semakin menipis.