
Absensi seorang kapten selalu meninggalkan lubang menganga di setiap tim, dan di tubuh Arsenal, kekosongan itu bernama Martin Ødegaard. Setelah melalui periode yang terasa seperti ‘ujian kesabaran’ bagi para Gooners di seluruh dunia, playmaker asal Norwegia itu akhirnya kembali menginjak rumput hijau. Kabar kembalinya sang dirigen di lini tengah ini bukan hanya sekadar comeback biasa, melainkan suntikan semangat krusial bagi misi perburuan gelar The Gunners di musim 2025/2026.
🎢 Roller Coaster Musim Ødegaard: Didera dan Dirindukan
Musim ini benar-benar menjadi anomali bagi Ødegaard. Ia terpaksa menyaksikan rekan-rekannya berjuang dari pinggir lapangan akibat serangkaian cedera yang silih berganti.
Awalnya, ia sempat menepi karena cedera bahu ringan pada pertengahan September, membuatnya absen selama kurang lebih dua pekan dan melewatkan empat pertandingan penting. Namun, ‘drama’ terbesar terjadi ketika ia harus ditarik keluar hanya setengah jam dalam kemenangan 2-0 Arsenal atas West Ham United di Premier League pada 4 Oktober lalu. Diagnosisnya? Cedera lutut serius yang diperkirakan akan membuatnya absen hingga akhir November 2025—total delapan pertandingan dilewatkan. Bahkan, laporan menyebutkan bahwa cedera ligamen medial di lutut kirinya cukup parah, memaksa Mikel Arteta harus memutar otak mencari pengganti motor serangan utama tim.
“Rasanya luar biasa bisa kembali bermain. Saya sangat merindukannya,” kata Ødegaard dengan nada lega. “Musim ini memang aneh bagi saya. Saya sudah absen cukup lama, tapi saya benar-benar fokus pada hasil. Jadi ya, musim ini memang aneh bagi saya, tapi saya sudah kembali bermain dan merasa baik-baik saja,” tegasnya.
Perasaan rindu ini tentu bukan hanya milik sang kapten, tetapi juga jutaan penggemar Arsenal. Hingga saat berita ini diturunkan, Ødegaard baru mencatatkan sembilan penampilan di semua ajang dengan total durasi bermain yang minim, yakni hanya 336 menit. Bandingkan dengan perannya sebagai poros utama dalam dua musim sebelumnya, di mana ia menjadi Pemain Terbaik Arsenal. Ketiadaannya membuat beban kreatif Arsenal terdistribusi, di mana pemain seperti Leandro Trossard sempat bertransformasi peran untuk mengisi kekosongan tersebut.
🌟 Menit Pertama yang Berharga: Sinyal Kebangkitan Sang Maestro
Momen yang dinantikan tiba dalam duel akbar Liga Champions melawan raksasa Jerman, Bayern Munich. Meskipun hanya bermain selama sembilan menit saat Arsenal menang dramatis 3-1, penampilan singkat itu adalah deklarasi bahwa sang jenderal telah kembali ke medan tempur.
Comeback sejati terjadi pada akhir pekan lalu, dalam laga Derby London yang sarat tensi, saat Arsenal bertandang ke markas Chelsea di Stamford Bridge. Meskipun harus puas berbagi angka 1-1, kehadiran Ødegaard di menit ke-57 sebagai pemain pengganti mengubah dinamika permainan. Ia memang belum kembali ke performa puncaknya, namun sentuhan-sentuhan magisnya, visi permainannya, dan yang paling penting, kepemimpinannya di lapangan, langsung terasa.
Laga melawan Chelsea sendiri menjadi titik penting bagi Arsenal. Mereka gagal memaksimalkan keunggulan jumlah pemain setelah Moises Caicedo diganjar kartu merah, membuat selisih poin mereka di puncak klasemen Premier League sedikit terancam—kini hanya unggul lima poin dari Manchester City yang terus membayangi.
Dengan pulihnya Ødegaard, Arsenal kini menatap jadwal padat dan krusial dengan optimisme baru. Jadwal terdekat yang akan menguji kebugaran penuh sang kapten adalah pertandingan Premier League pekan ke-14 pada Kamis (4/12/2025) dini hari WIB, di mana Arsenal akan menjamu Brentford.
Setelah melewati masa-masa pemulihan yang panjang dan bahkan sempat memunculkan kekhawatiran dari manajer Norwegia, Stale Solbakken, kini fokusnya adalah mengembalikan kebugaran fisik dan ritme bermain Ødegaard sepenuhnya. Kehadirannya sangat vital. Ia bukan hanya sekadar goalscorer atau assister, tetapi ia adalah ‘otak’ di sebalik setiap serangan terorganisir yang dibangun Mikel Arteta.
Jika Arsenal ingin mempertahankan posisi di puncak dan meraih gelar yang telah lama diidamkan, mereka membutuhkan Martin Ødegaard yang bugar, tajam, dan kembali ke level magis yang telah membuatnya menjadi salah satu playmaker terbaik di Premier League. The Gunners telah melewati badai tanpanya, kini saatnya sang kapten memimpin armada menuju kejayaan.