London, InggrisManchester City kembali menunjukkan taringnya dalam perburuan gelar Liga Inggris. Dalam sebuah laga tandang yang penuh tantangan, The Citizens berhasil menaklukkan tuan rumah Crystal Palace dengan skor meyakinkan 3-0 di Selhurst Park pada Minggu (14/12/2025). Kemenangan krusial ini memastikan City terus menempel ketat Arsenal di puncak klasemen, mempertahankan margin dua poin yang mendebarkan.

Pertandingan ini, yang disiarkan langsung dari markas The Eagles, jauh dari kata mudah bagi tim asuhan Pep Guardiola. Walaupun skor akhir menunjukkan dominasi, jalannya laga diwarnai tekanan intens dari Crystal Palace, yang bermain dengan semangat tinggi di hadapan publiknya.

Babak Pertama: Badai Palace dan Ketajaman Haaland

Peluit kick-off baru saja berbunyi, namun Palace langsung melancarkan serangan kejutan yang nyaris merubah kedudukan. Pada menit ke-10, full-back Nathaniel Clyne melepaskan tembakan yang sayangnya masih melebar tipis di sisi kiri gawang City. Tujuh menit berselang, fans tuan rumah dibuat menahan napas ketika winger lincah Yeremy Pino berhasil menusuk dan melepaskan tembakan keras dari dalam kotak penalti. Namun, dewi fortuna belum berpihak pada Palace; bola hanya menghantam tiang gawang.

Palace, yang bermain tanpa beban, terus mengeksploitasi kecepatan serangan balik mereka. Di menit ke-25, Pino kembali mengancam. Tembakan spekulatif jarak jauhnya memaksa kiper veteran Gianluigi Donnarumma, yang jarang terlihat panik, melakukan penyelamatan akrobatik.

City, yang dikenal dengan gaya penguasaan bola total, tampak kesulitan menemukan ritme terbaik mereka di tengah tekanan tinggi Palace. Peluang pertama mereka baru lahir dari situasi bola mati setelah Chris Richards melanggar Nico Gonzalez. Tendangan bebas Phil Foden di menit ke-29 dengan sigap ditepis oleh kiper Dean Henderson.

Tekanan Palace memuncak di menit ke-37 saat gelandang berbakat Adam Wharton mencoba peruntungannya dengan tembakan jarak jauh yang masih belum menemui sasaran. Meskipun demikian, pola serangan bertubi-tubi The Eagles ini justru meninggalkan celah. Dan dalam sepak bola, set-up yang rapi seringkali dihukum oleh efisiensi.

Di menit ke-41, Manchester City menunjukkan kelasnya dalam memanfaatkan momentum. Dari sebuah serangan yang lebih terstruktur, playmaker Matheus Nunes melepaskan umpan silang akurat dari sisi kanan. Bola melayang sempurna menuju kotak penalti, tempat Erling Haaland sudah menanti. Dengan tandukan khasnya yang kuat dan terarah, ia mengirim bola ke sudut kanan bawah gawang yang tak terjangkau oleh Henderson. Gol ke-41 Haaland di Liga Inggris musim ini adalah penawar racun dari tekanan Palace.

The Eagles berusaha merespons cepat. Tembakan Jean-Philippe Mateta di menit ke-44 berhasil diamankan oleh Donnarumma. Skor 1-0 pun bertahan hingga jeda, sebuah skor yang terasa keras bagi Palace mengingat jumlah peluang yang mereka ciptakan.

Babak Kedua: Penetrasi Foden dan Penutup dari Titik Putih

Memasuki babak kedua, The Eagles tidak mengendurkan serangan mereka. Adam Wharton kembali menjadi motor serangan, melepaskan tembakan jarak jauh di menit ke-49 yang sayangnya kembali membentur tiang. Tiga menit berselang, sundulan Yeremy Pino berhasil diamankan Donnarumma, yang di laga ini membuktikan alasannya menjadi starter utama.

Guardiola tampaknya telah memberikan instruksi untuk meningkatkan intensitas di babak kedua. City mulai lebih agresif dalam menekan. Henderson dipaksa berjibaku menyelamatkan sundulan bek tengah Josko Gvardiol di menit ke-56 dan memblok tembakan keras Tijjani Reijnders semenit kemudian. Wharton, dalam upaya ketiganya untuk mencetak gol di menit ke-59, kembali gagal berbuah hasil.

Saat Palace terlihat kehabisan energi setelah periode tekanan yang panjang, City melancarkan serangan balik klinis yang mematikan.

Di menit ke-69, gelombang serangan balik cepat dilancarkan. Rayan Cherki membawa bola ke depan, lalu dengan cerdik melepaskan umpan terobosan kepada Phil Foden tepat sebelum memasuki area terlarang. Wonderkid Inggris itu, tanpa ragu, melepaskan tembakan mendatar yang meluncur deras ke sudut kanan gawang. Gol kedua City, sebuah pukulan telak yang meredam sorak sorai Selhurst Park. Gol Foden ini mencerminkan transisi cepat dan efektivitas serangan balik yang menjadi ciri khas tim-tim papan atas.

Derita Crystal Palace mencapai puncaknya menjelang waktu normal berakhir. Di menit ke-89, winger lincah City, Savinho, berhasil menusuk ke kotak penalti dan dilanggar oleh Dean Henderson. Wasit Darren England tanpa ragu menunjuk titik putih. Haaland, yang kembali ditunjuk sebagai eksekutor, dengan tenang mengecoh Henderson, mencetak gol keduanya dan memastikan kemenangan mutlak 3-0 bagi The Sky Blues.

Implikasi Klasemen dan Sorotan Individu

Kemenangan ini membawa Manchester City mengumpulkan total 34 poin, hanya terpaut dua angka dari pemuncak klasemen, Arsenal, yang juga mencatat hasil positif di pekan yang sama. Perburuan gelar Liga Inggris kini memasuki fase yang semakin panas.

Sebaliknya, Crystal Palace harus menerima kenyataan melorot ke urutan lima dengan koleksi 26 poin. Meskipun menelan kekalahan, penampilan Palace, terutama di babak pertama, patut mendapat pujian. Kontribusi Yeremy Pino dan kegigihan Adam Wharton menjadi highlight positif yang bisa dibawa The Eagles ke pertandingan berikutnya. Donnarumma dan Haaland menjadi bintang bagi City, yang berhasil meredam badai Palace sebelum menghukum mereka dengan efisiensi yang brutal.

Laga ini adalah pengingat bahwa dalam sepak bola modern, penguasaan wilayah dan peluang harus diimbangi dengan finishing klinis. Manchester City menunjukkan bahwa bahkan di hari yang sulit, kualitas individu dan ketajaman serangan mereka cukup untuk membalikkan keadaan dan mengamankan tiga poin penting dalam perlombaan menuju tahta Liga Inggris.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *