
Barcelona bersiap untuk kembali ke lapangan setelah jeda internasional, namun dengan beban ganda: memulihkan diri dari dua kekalahan beruntun dan menghadapi krisis cedera parah menjelang laga krusial. Sabtu, 18 Oktober 2025, pukul 21.15 WIB, di Estadi Olímpic Lluís Companys, Blaugrana akan menjamu tetangga Katalan mereka, Girona, dalam laga La Liga yang penuh tekanan. Pertandingan ini bukan hanya sekadar perebutan tiga poin, melainkan juga ujian mental dan strategis bagi Hansi Flick dan pasukannya sebelum El Clásico pekan depan.celotehbola
Sebelum jeda internasional, Barcelona dilanda dua kekalahan menyakitkan. Pertama, mereka takluk 1-2 di kandang sendiri dari Paris Saint-Germain di Liga Champions, diikuti dengan kekalahan telak 1-4 dari Sevilla di La Liga. Hasil-hasil ini tak hanya meruntuhkan kepercayaan diri, tetapi juga membuat posisi mereka di puncak klasemen La Liga digeser oleh Real Madrid. Kemenangan atas Girona menjadi harga mati agar mereka bisa kembali ke puncak dan menjaga tekanan terhadap rival abadi mereka sebelum pertemuan akbar di Santiago Bernabéu pada 26 Oktober.
Namun, misi bangkit ini diperumit oleh badai cedera yang melanda skuad. Jeda internasional justru membawa kabar buruk dengan cederanya penyerang utama Robert Lewandowski dan Ferran Torres. Lewandowski diprediksi absen sebulan karena masalah hamstring, sementara Ferran juga mengalami cedera otot. Dani Olmo menambah daftar panjang pemain yang cedera, bergabung dengan Gavi, Marc-André ter Stegen, dan Joan García di ruang perawatan. Raphinha juga masih dalam pemulihan, meskipun ada harapan ia bisa kembali dalam waktu dekat.
Kondisi ini memaksa Hansi Flick untuk memutar otak dan melakukan perombakan signifikan di lini serang. Marcus Rashford, yang dipinjam dari Manchester United, diprediksi akan menjadi ujung tombak utama. Meskipun lebih sering beroperasi di sayap, Rashford tidak asing dengan posisi penyerang tengah dan datang ke laga ini sebagai salah satu pemain paling bugar dan menonjol di Barcelona, bahkan saat tim kalah dari Sevilla. Kecepatan dan insting golnya diharapkan bisa memberikan ancaman serius bagi pertahanan Girona.

Selain Rashford, pemain muda Roony Bardghji kemungkinan akan mengisi posisi sayap kanan, sementara Lamine Yamal, meski sudah kembali berlatih, kemungkinan akan diistirahatkan atau diturunkan dari bangku cadangan untuk menghindari risiko cedera lebih lanjut menjelang El Clásico. Di lini tengah, Pedri akan menjadi poros utama, didukung oleh Frenkie de Jong dan Marc Casadó yang kemungkinan akan mendapatkan kesempatan starter karena krisis di lini serang.

Di sisi lain, Girona datang ke Estadi Olímpic Lluís Companys dalam kondisi yang juga penuh tantangan. Mereka memulai musim dengan buruk, terdampar di posisi ke-18 klasemen dengan hanya enam poin dari delapan pertandingan, dan menjadi tim yang paling banyak kebobolan di La Liga musim ini (17 gol). Namun, ada sedikit angin segar setelah mereka meraih kemenangan 2-1 atas Valencia sebelum jeda internasional, mengakhiri rentetan hasil buruk. Tim asuhan Michel ini akan mencoba memanfaatkan kondisi pincang Barcelona, bermain disiplin, dan mencari peluang dari serangan balik.
Secara head-to-head, Barcelona mendominasi Girona dengan tujuh kemenangan dari 11 pertemuan sepanjang sejarah, dengan rata-rata lebih dari tiga gol per pertandingan. Musim lalu, Barcelona memenangkan kedua laga dengan skor telak 4-1, meskipun di musim 2023-24, Girona sempat membuat kejutan dengan dua kemenangan 4-2 atas Blaugrana. Ini menunjukkan bahwa meskipun di atas kertas Barcelona lebih unggul, Girona memiliki potensi untuk memberikan perlawanan.
Flick menekankan pentingnya respons yang agresif dari para pemainnya. “Kami harus memulai pertandingan dengan baik, berbeda dari yang kami lakukan di Sevilla,” ujarnya. “Saya ingin melihat perubahan. Kami harus berjuang [untuk jadi lebih baik].” Mentalitas ini sangat krusial, mengingat jadwal padat yang menanti Barcelona: setelah Girona, mereka akan menjamu Olympiacos di Liga Champions sebelum tandang ke markas Real Madrid.
Pertandingan melawan Girona menjadi lebih dari sekadar laga biasa; ini adalah kesempatan bagi Barcelona untuk melakukan “mental reset”, mengembalikan kepercayaan diri, dan membangun momentum sebelum El Clásico. Dengan badai cedera yang menguji kedalaman skuad, performa pemain seperti Marcus Rashford dan komitmen seluruh tim akan sangat menentukan apakah Barcelona dapat kembali ke jalur kemenangan dan menjaga asa meraih gelar La Liga.