November 8, 2025
BRUGES, BELGIUM - NOVEMBER 05: Frenkie de Jong of FC Barcelona controls the ball during the UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD4 match between Club Brugge KV and FC Barcelona at Jan Breydelstadion on November 05, 2025 in Bruges, Belgium. (Photo by Franco Arland/Getty Images)

Barcelona Loyo Hadapi Serangan Balik, Frenkie de Jong Soroti Kerapuhan Pertahanan

Barcelona kembali menunjukkan sisi rapuh mereka di Liga Champions. Dalam laga matchday 4 melawan Club Brugge di Jan Breydel Stadium, Belgia, Kamis (6/11/2025) dini hari WIB, tim Catalan harus puas dengan hasil imbang 3-3. Yang mengkhawatirkan, ketiga gol Club Brugge tercipta melalui skema serangan balik yang berhasil menembus lini pertahanan tinggi Barcelona. Gelandang andalan Barcelona, Frenkie de Jong, terang-terangan mengakui bahwa timnya lemah dalam menghadapi situasi tersebut.

Pertandingan tersebut merupakan drama enam gol yang penuh ketegangan. Meskipun Barcelona mendominasi penguasaan bola hingga 71%, mereka tertinggal tiga kali dari tim tuan rumah. Ini menjadi indikasi kuat bahwa statistik dominasi tidak selalu berbanding lurus dengan kekuatan pertahanan.

Analisis Frenkie de Jong: Masalah di Balik Serangan Balik

De Jong dengan jujur mengidentifikasi masalah utama timnya. Ia menilai Club Brugge berhasil mengeksploitasi ruang yang tercipta menyusul pressing tinggi yang menjadi ciri khas permainan Barcelona. Strategi pressing memang berpotensi menghasilkan peluang, namun juga meninggalkan celah besar di belakang jika tidak diimbangi dengan organisasi pertahanan yang solid.

“Ada hal-hal yang harus kami sesuaikan, kami tahu itu. Kami bekerja keras, tapi saat ini kami tidak bisa mengungkapkannya di lapangan,” ujar De Jong seperti dilansir ESPN. Pengakuan ini menunjukkan adanya kesadaran internal di tim mengenai kelemahan yang perlu segera diperbaiki.

De Jong melanjutkan, “Sekarang kami lemah dalam serangan balik, apakah itu terkait dengan mengejar (pelari lawan) atau penempatan posisi di lini belakang … mungkin semuanya.” Ia tidak hanya menunjuk satu aspek, melainkan kombinasi dari beberapa faktor yang berkontribusi pada kerapuhan pertahanan tim. Mulai dari kecepatan pemain dalam kembali ke posisi, hingga penempatan posisi yang tidak tepat saat transisi bertahan. “Tidak semuanya ada hubungannya dengan itu, tapi kalau kebobolan tiga gol, susah buat menang,” pungkasnya, menekankan betapa krusialnya pertahanan dalam meraih kemenangan.

Jalannya Laga Penuh Drama dan Gol

Pertandingan di Jan Breydel Stadium memang menyajikan drama yang memanjakan penonton. Club Brugge memulai laga dengan sangat agresif. Nicolo Tresoldi berhasil memecah kebuntuan di menit keenam lewat tembakan kaki kanannya dari dalam kotak penalti, hasil umpan dari Carlos Forbs.

Barcelona berhasil tahan imbang Club Brugge di matchday keempat Champions League 2025/26. (Instagram/fcbarcelona)

Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama. Hanya dua menit berselang, Ferran Torres menyamakan kedudukan berkat umpan matang dari Fermín López. Sejak saat itu, pertandingan berjalan semakin terbuka dan intens. Carlos Forbs menjadi bintang lapangan bagi Club Brugge, mencetak dua gol yang membuat Barcelona harus mengejar ketertinggalan. Gol pertamanya datang dari tendangan kaki kiri ke sudut bawah setelah diumpan Christos Tzolis, dan gol keduanya dari umpan terobosan Hans Vanaken yang diselesaikan dengan baik.

Barcelona tak menyerah. Pemain muda berbakat, Lamine Yamal, membuktikan kualitasnya dengan mencetak gol menggunakan kaki kirinya dari tengah kotak penalti setelah menerima umpan dari Fermín López. Gol ini membawa Barcelona menyamakan skor menjadi 2-2. Namun, kebahagiaan itu hanya sesaat karena Forbs kembali mencetak gol, membawa Brugge unggul 3-2.

Ketenangan Barcelona akhirnya membuahkan hasil. Skor 3-3 tercipta berkat gol bunuh diri Christos Tzolis di menit ke-77, yang secara tidak langsung menyelamatkan Barcelona dari kekalahan.

Drama belum berakhir. Di masa injury time, Romeo Vermant sempat mencetak gol dari jarak dekat yang disambut euforia pendukung tuan rumah. Namun, wasit Anthony Taylor membatalkan gol tersebut setelah menggunakan VAR, karena ada pelanggaran terhadap kiper Wojciech Szczesny. Keputusan ini menjadi salah satu momen paling krusial yang mengunci hasil imbang 3-3.

Posisi di Klasemen dan Pekerjaan Rumah Barcelona

Dengan hasil imbang ini, Barcelona kini mengumpulkan 7 poin dari empat pertandingan, menempatkan mereka di posisi ke-11 klasemen sementara grup. Sementara itu, Club Brugge meraih 4 poin. Hasil ini membuat persaingan untuk mencapai fase knockout tetap terbuka lebar, namun juga menjadi pengingat bagi Barcelona akan pentingnya konsistensi dan soliditas pertahanan.

Hasil imbang ini menegaskan bahwa dominasi penguasaan bola dan serangan yang impresif tidak akan menjamin kemenangan jika lini pertahanan masih rapuh. Barcelona harus segera berbenah, terutama dalam menghadapi serangan balik dan transisi bertahan, jika ingin melangkah jauh di Liga Champions musim ini. Pekerjaan rumah bagi Xavi Hernandez dan staf pelatih sangat jelas: memperbaiki aspek pertahanan agar keseimbangan antara menyerang dan bertahan dapat tercapai. Tanpa pertahanan yang solid, mimpi meraih trofi Liga Champions akan semakin sulit diwujudkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *