
Kemenangan Dramatis Bhayangkara Presisi Lampung FC: The Guardian Taklukkan Bali United dengan 10 Pemain
Bhayangkara Presisi Lampung FC berhasil mengamankan tiga poin penting dalam lanjutan Super League setelah menundukkan Bali United dengan skor 2-1. Laga yang berlangsung sengit di Stadion Sumpah Pemuda, Lampung, pada Jumat (7/11/2025) sore WIB ini menjadi saksi bisu kebangkitan The Guardian di bawah asuhan Paul Munster, yang berhasil memanfaatkan keunggulan jumlah pemain di menit-menit akhir pertandingan.
Babak Pertama: Awal Manis Tuan Rumah
Sejak peluit kick-off dibunyikan, Bhayangkara FC langsung menunjukkan agresivitasnya. Tekanan cepat yang dilancarkan tuan rumah langsung membuahkan hasil manis saat laga baru berjalan empat menit. Umpan terukur dari Ryan Kurnia berhasil dikonversi menjadi gol oleh Dendy Sulistyawan, memberikan keunggulan 1-0 untuk Bhayangkara FC. Gol ini sempat memicu pengecekan VAR, namun akhirnya disahkan, memperkuat posisi The Guardian di awal pertandingan.
Bali United, meski tertinggal, tidak menyerah begitu saja. Mereka berupaya membangun serangan dan menciptakan peluang. Pada menit ke-32, peluang emas didapatkan melalui umpan Thijmen Goppel yang disambut sundulan Rahmat Arjuna. Beruntung bagi Bhayangkara FC, Firza Andika berada di posisi yang tepat untuk menghalau bola, menggagalkan upaya penyama kedudukan. Jelang akhir babak pertama, Ilija Spasojevic juga hampir menggandakan keunggulan Bhayangkara FC dengan sepakan half-volley indahnya, namun bola masih melambung tipis di atas mistar gawang Mike Hauptmeijer. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum, dengan Bhayangkara FC memimpin.
Babak Kedua: Kebangkitan Serdadu Tridatu dan Kartu Merah Penentu

Memasuki babak kedua, Bali United tampil lebih menekan. Tim tamu bertekad untuk menyamakan kedudukan dan akhirnya usaha mereka membuahkan hasil. Made Andhika Wijaya menjadi penyelamat Bali United dengan golnya di menit ke-60. Dengan aksi individu yang apik, Made Andhika berhasil melewati pertahanan Bhayangkara FC dan melesakkan sepakan kaki kiri yang tak mampu dihalau oleh kiper Aqil Savik, mengubah skor menjadi 1-1.
Momentum pertandingan mulai bergeser ke arah Bali United, namun drama terjadi di menit ke-82 yang mengubah jalannya laga secara drastis. Gelandang Bali United, Tim Receveur, melakukan pelanggaran keras terhadap Dedi Kusnandar, yang mengakibatkan dirinya diganjar kartu kuning kedua. Kartu merah ini secara otomatis membuat Bali United harus melanjutkan pertandingan dengan 10 pemain.
Kehilangan satu pemain kunci di lini tengah terbukti menjadi titik balik bagi Bali United. Bhayangkara FC tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Hanya dua menit berselang setelah kartu merah Receveur, The Guardian berhasil memimpin kembali. Melalui skema tendangan pojok, umpan lambung Firza Andika berhasil disambut dengan sundulan keras oleh Slavko Damjanovic, yang dengan jitu mengarah ke gawang. Gol di menit ke-84 ini mengubah kedudukan menjadi 2-1 untuk keunggulan Bhayangkara FC.
Skor 2-1 tersebut bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Kemenangan ini membawa Bhayangkara FC naik ke posisi kelima klasemen sementara Super League dengan 18 poin, sementara Bali United harus puas berada di urutan ke-10 dengan 13 poin.
Analisis Taktik dan Pemain Kunci

Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, menurunkan empat legiun asingnya: Nehar Sadiki, Slavko Damjanovic, Christian Ilic, dan Lautaro Belleggia, yang semuanya tampil solid. Sorotan juga tertuju pada eks-pemain Persib Bandung yang kini membela Bhayangkara FC, seperti Aqil Savik di bawah mistar, Ardi Idrus di lini belakang, serta duet Ryan Kurnia dan Ilija Spasojevic di lini serang. Peran Ryan Kurnia dalam assist gol pertama dan Firza Andika dalam assist gol kedua menunjukkan kontribusi signifikan mereka.
Di sisi lain, Johnny Jansen, pelatih Bali United, menurunkan tujuh pemain asing dalam starting line-up mereka, termasuk Mike Hauptmeijer di gawang, Joao Ferrari di bek, duet Brandon Wilson dan Thijmen Goppel di lini tengah, serta Tim Receveur yang melayani Boris Kopitovic dan Jordy Bruijn di lini depan. Absennya Tim Receveur akibat kartu merah jelas mempengaruhi keseimbangan tim Bali United di menit-menit krusial.
Kemenangan dramatis ini menjadi bukti semangat juang Bhayangkara FC yang tidak menyerah meski sempat disamakan kedudukannya. Pemanfaatan keunggulan jumlah pemain secara cepat dan efektif menjadi kunci keberhasilan mereka meraih tiga poin di kandang sendiri. Bagi Bali United, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga emosi dan konsentrasi hingga akhir pertandingan.