November 16, 2025

Absennya mega bintang sekelas Neymar Jr. dari skuad Timnas Brasil asuhan Carlo Ancelotti untuk laga-laga internasional di bulan November 2025 kembali memicu perdebatan sengit. Bukan hanya soal cedera yang lama membelenggu, tetapi juga terkait isu kebugaran fisik dan mental pemain yang kini berusia 33 tahun tersebut.

Di tengah spekulasi yang memanas, sang kompatriot sekaligus jenderal lapangan tengah Casemiro tampil ke depan, melontarkan dukungan penuh, namun dengan catatan keras: Neymar harus kembali ke kondisi prima seutuhnya. Komentar Casemiro ini bukan sekadar basa-basi, melainkan refleksi mendalam tentang kualitas tak terbantahkan Neymar yang dibutuhkan Seleção dalam proyek ambisius menuju Piala Dunia 2026.

Kehilangan Setahun dan ‘Jalan Pulang’ yang Penuh Liku

Neymar sudah tidak berseragam Brasil sejak tragedi cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) saat menghadapi Uruguay pada Oktober 2023. Cedera parah itu memaksanya menjalani pemulihan yang memakan waktu hampir satu tahun. Setelah kontraknya di Al Hilal diakhiri lebih cepat, ia membuat keputusan emosional untuk kembali ke klub masa kecilnya, Santos FC, hingga akhir 2025.

Namun, ‘jalan pulang’ ini ternyata penuh duri. Performa Neymar bersama Santos belum mampu memenuhi ekspektasi. Sejak kembali, ia baru menorehkan tiga gol dan tiga assist dari total 23 pertandingan di semua kompetisi (termasuk Campeonato Paulista dan Série A), sebuah statistik yang jauh dari standar pemain kelas dunia sepertinya.

Ironisnya, kepulangan sang legenda ke Vila Belmiro terjadi di saat klub tersebut sedang berada di ambang bencana. Hingga pertengahan November 2025, Santos masih berjuang mati-matian menghindari jurang degradasi di Liga Brasil, berada di batas akhir zona merah klasemen. Tekanan besar ini bahkan sempat memicu insiden di mana Neymar dilaporkan masuk ke lorong stadion dengan amarah setelah kekalahan menyakitkan 2-3 dari Flamengo baru-baru ini. Situasi ini menunjukkan bahwa kembalinya ia ke Brasil bukan hanya tantangan fisik, tetapi juga ujian mental dalam menghadapi krisis klub.

Casemiro: “Kami Butuh Dia, tapi…”

Casemiro, yang dikenal dengan gaya hidupnya yang lebih tertutup dan fokus total pada sepak bola, tidak menampik bahwa gaya hidup Neymar yang lebih terbuka kerap menjadi sorotan. Namun, gelandang Manchester United itu dengan tegas memisahkan isu pribadi dari kualitas di lapangan.

“Semua orang melakukan apa yang mereka inginkan di dalam dan di luar lapangan. Gaya hidup saya berbeda, lebih tertutup, tapi kita tidak bisa mengesampingkannya jika dia bermain bagus,” kata Casemiro, seperti dilansir dari berbagai media.

Inti dari pernyataan Casemiro sangat jelas: Brasil membutuhkan Neymar, namun hanya jika sang bintang benar-benar 100% prima—baik secara fisik maupun mental.

“Apabila dia dalam kondisi fisik dan mental yang prima, dia tidak diragukan lagi yang terbaik. Saya penggemar beratnya sebagai pemain,” tegas Casemiro. “Jika saya harus mengorbankan diri di lapangan agar dia bisa melakukan umpan terakhir dan mencetak gol, saya akan melakukannya. Neymar sangat menarik bagi siapa pun, tetapi kita tahu dia harus berada dalam kondisi terbaiknya.”

Casemiro bahkan menarik perbandingan dengan ikon rival, Lionel Messi, saat membawa Argentina juara Piala Dunia 2022. Ia mengisyaratkan bahwa Brasil siap menyusun taktik di mana pemain lain—termasuk dirinya—bekerja keras di belakang untuk memberikan ruang bagi Neymar mengubah permainan dengan kejeniusannya. Ini menunjukkan kesediaan para kompatriotnya untuk beradaptasi demi mengakomodasi bakat spesial Neymar, asalkan ia memenuhi syarat kebugaran.

Isyarat Ancelotti dan Misi Piala Dunia 2026

Absennya Neymar dalam daftar skuad yang dipanggil Carlo Ancelotti untuk FIFA Matchday November 2025 (menghadapi Senegal dan Tunisia), yang di dalamnya terdapat kembalinya Fabinho dan beberapa talenta muda, adalah isyarat tegas dari sang pelatih legendaris. Ancelotti sebelumnya telah memperingatkan bahwa kondisi fisik adalah kunci bagi Neymar untuk kembali ke Seleção.

Namun, Ancelotti juga tidak menutup pintu. Sang pelatih dikabarkan telah mempertimbangkan dua opsi posisi ideal bagi Neymar jika kembali, termasuk peran sebagai false nine yang dinilai cocok dengan usia dan kondisi fisiknya yang kini menuntut adaptasi. Proyek kembalinya Neymar ke Santos sendiri, menurut Presiden Klub Marcelo Teixeira, adalah bagian dari rencana besar untuk mempersiapkannya tampil maksimal di Piala Dunia 2026.

Dengan usianya yang menginjak 33 tahun, waktu terus berpacu bagi Neymar. Jendela kesempatan untuk kembali menjadi pemain utama Brasil semakin sempit, terutama dengan munculnya generasi baru talenta muda. Dukungan terbuka dari Casemiro adalah suntikan moral yang penting, tetapi seperti yang diakui oleh sang gelandang, bola sepenuhnya berada di kaki Neymar. Dia harus membuktikan bahwa ia masih memiliki disiplin, etos kerja, dan fokus mental yang diperlukan untuk memimpin Brasil di turnamen terbesar dunia.

Perjalanan Seleção menuju Piala Dunia 2026 jelas masih membutuhkan sentuhan magis sang top skor sepanjang masa. Tetapi, sihir itu hanya akan muncul jika Neymar mampu memenangkan pertarungannya sendiri melawan waktu, cedera, dan ekspektasi yang membumbung tinggi, dimulai dari perjuangannya bersama Santos yang sedang kritis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *