November 16, 2025

Dalam malam yang akhirnya akan dikenang panjang oleh semua penggemar sepak bola, kapten tim nasional Portugal, Cristiano Ronaldo, mengalami perjalanan emosional dari “gestur menangis” ke “menangis sungguhan”. Pada laga kualifikasi 2026 FIFA World Cup qualification – UEFA Group F melawan Republic of Ireland national football team di Aviva Stadium, Dublin, Jumat dini hari WIB, legenda sepak bola berusia 40 tahun menerima kartu merah pertamanya dalam karier internasionalnya momen yang menjadi puncak salah satu malam terburuknya.

Tekanan Sebelum Pertandingan

Portugal memasuki pertandingan ini dengan hanya satu tujuan: kemenangan yang akan memastikan tiket mereka ke Piala Dunia 2026. Sambil memimpin Grup F, tim asuhan Roberto Martínez tahu bahwa satu kemenangan di Dublin sudah cukup untuk memuluskan langkah mereka menuju Amerika Utara.
Sementara itu, Irlandia datang dengan motivasi besar — mereka masih menjaga peluang lolos dan ingin menjaga harapan hidup dengan performa terbaik mereka melawan tim besar.

Di tengah sorotan itu, Ronaldo membuat pernyataan bahwa ia akan “berusaha menjadi anak baik” dalam laga tersebut, menyadari bahwa sambutan dari publik Dublin bisa sangat keras. Ironisnya, malam itu justru berubah menjadi kebalikannya.

Kronologi Laga: Dari Kendali ke Kekalahan

Pertandingan dimulai dengan Portugal mendominasi penguasaan bola, tetapi Irlandia tak gentar: mereka lebih disiplin, melakukan press balik, dan menunggu momen untuk memukul balik.
17′ – Irlandia unggul saat serangan balik: setelah bola sepak pojok, pemain depan Irish mendapatkan ruang di dalam area dan berhasil mengubah keunggulan menjadi nyata.
Menjelang akhir paruh pertama – Keunggulan diperkuat: Troy Parrott mencetak gol kedua Irlandia dari gerakan cepat, membuat Portugal tertinggal 0-2 di babak pertama.

Portugal mencoba bangkit pada babak kedua, namun momentum mulai memudar ketika menit ke-59/61 nasib mereka berubah dramatis. Ronaldo terlibat insiden dengan bek Irlandia Dara O’Shea — sebuah sikutan/off-ball elbow yang awalnya mendapatkan kartu kuning dari wasit Glenn Nyberg, tetapi setelah pemeriksaan VAR, berubah menjadi kartu merah langsung.

Momen tersebut tidak hanya menguras fisik Portugal (harus bermain dengan 10 orang), tetapi juga mental: Ronaldo terlihat menunjukkan gestur menangis sebelum kemudian menerima kartu merah dan meninggalkan lapangan dengan tepuk tangan sinis ke arah pendukung tuan rumah.

Di sisa waktu, Portugal mencoba menyerang habis-habisan, namun pertahanan Irlandia tetap tangguh. Skor bertahan hingga bubaran: Irlandia 2-0 Portugal

Dampak Langsung: Krisis dan Peluang yang Terancam

Untuk Ronaldo & Portugal

  • Ini adalah kartu merah pertama Ronaldo untuk tim nasional Portugal dalam 226 penampilan — catatan luar biasa untuk pemain sekelasnya.
  • Karena hukuman kartu merah, Ronaldo akan absen setidaknya satu pertandingan berikutnya, yakni laga melawan Armenia national football team yang juga sangat krusial untuk Portugal. Bahkan ada potensi absen di awal Piala Dunia jika hukuman diperpanjang.
  • Kemenangan yang sudah di depan mata hilang — Portugal sekarang harus memastikan setidak-nya hasil seri nanti agar tetap bisa lolos otomatis. Jika gagal, mereka hanya akan mengamankan jalur playoff, bukan tiket langsung ke Piala Dunia.

Untuk Irlandia

  • Kemenangan ini memberi harapan baru yang besar: Irlandia kini berada dalam posisi kuat untuk setidak-nya menuju playoff. Jika mereka menang melawan Hungary national football team, tiket mereka akan kian mendekati kenyataan.
  • Dari sudut pandang moral & motivasi: Mengalahkan raksasa macam Portugal akan sangat mengangkat semangat tim dan suporter.

Gestur menangis yang semula dianggap candaan berubah menjadi kenyataan. Air mata, kartu merah, dan kekalahan 0-2 menjadikan malam itu simbol bahwa bahkan pemain terbesar dunia pun tidak kebal dari tekanan dan kesalahan.

Malam di Dublin bukan sekadar kekalahan 0-2 bagi Portugal, melainkan simbol bahwa bahkan legenda terbesar pun bisa terpeleset ketika emosi memegang kendali. Ronaldo datang dengan niat baik, tapi justru tersandung dalam momen emosinya sendiri. Irlandia merayakan kemenangan sementara Portugal pulang merenung. Dan yang paling terasa: bahwa dalam sepak bola, tak ada yang bisa dianggap pasti bahkan untuk nama sebesar Cristiano Ronaldo.

Portugal harus segera bangkit. Sementara itu, Irlandia menikmati kemenangan yang mungkin menjadi batu loncatan menuju panggung dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *