RIYADH – Panggung megah King Saud University Stadium, Arab Saudi, menjadi saksi bisu kembalinya kejayaan sang “Partenopei”. Pada Selasa (23/12/2025) dini hari WIB, Napoli resmi menahbiskan diri sebagai raja baru sepak bola Italia dengan merengkuh trofi Piala Super Italia 2025 (Supercoppa Italiana). Menghadapi kuda hitam Bologna yang tampil mengejutkan musim ini, armada asuhan Antonio Conte tampil klinis dengan skor akhir 2-0.

Kemenangan ini bukan sekadar tambahan trofi di lemari klub, melainkan pernyataan tegas bahwa revolusi yang dibawa Conte ke Naples telah membuahkan hasil nyata. Melawan Bologna yang dikenal dengan pertahanan solidnya, Napoli menunjukkan kematangan mental dan efektivitas serangan yang luar biasa.

Dominasi Sejak Peluit Pertama

Sejak menit awal, Napoli langsung mengambil inisiatif serangan. Mengandalkan skema transisi cepat yang menjadi ciri khas Conte, lini tengah Napoli yang dikomandoi oleh Stanislav Lobotka berhasil memutus aliran bola Bologna. Peluang emas pertama datang pada menit ke-10 lewat kaki Eljif Elmas. Gelandang asal Makedonia Utara tersebut berhasil lolos dari jebakan offside dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Federico Ravaglia. Sayangnya, ketenangan Elmas di depan gawang masih bisa dipatahkan oleh reaksi gemilang sang penjaga gawang.

Tak menyerah, Elmas kembali menebar ancaman di menit ke-16. Kali ini melalui skema cut-inside dari sisi kiri, ia melepaskan sepakan keras dari luar kotak penalti. Meski arah bola masih tepat mengarah ke pelukan Ravaglia, serangan ini menunjukkan bahwa lini pertahanan Bologna mulai kewalahan menghadapi kecepatan sayap Napoli.

Magis David Neres: Sang Pembeda

Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-39. Adalah David Neres, pemain yang didatangkan untuk memberikan dimensi baru di lini serang, yang menjadi pahlawan. Memanfaatkan ruang sempit di depan kotak penalti, Neres melepaskan tembakan melengkung yang presisi. Bola meluncur deras menuju sudut gawang tanpa mampu dijangkau oleh Ravaglia. Skor 1-0 untuk keunggulan Napoli bertahan hingga turun minum, memicu gemuruh suporter yang hadir di Riyadh.

Memasuki babak kedua, Bologna mencoba meningkatkan intensitas serangan untuk mengejar ketertinggalan. Namun, petaka justru menghampiri tim asuhan Vincenzo Italiano tersebut. Pada menit ke-57, sebuah kesalahan komunikasi di lini belakang berujung fatal. Ravaglia mencoba melakukan umpan pendek kepada beknya, namun David Neres dengan insting predatornya berhasil memotong jalur bola. Tanpa kesulitan, Neres menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong, mengubah skor menjadi 2-0.

Baca Juga:
Drama Villa Park: Brace Morgan Rogers Benamkan Manchester United

Drama Blunder dan Solidnya Pertahanan

Bologna hampir saja tertinggal lebih jauh akibat kesalahan individu. Juan Miranda melakukan blunder yang memberikan ruang bagi Rasmus Hojlund untuk mencetak gol ketiga. Beruntung bagi Bologna, penyelesaian akhir Hojlund kali ini masih belum menemui sasaran.

Di sisi lain, lini pertahanan Napoli yang digalang oleh Alessandro Buongiorno tampil sangat disiplin. Upaya Bologna untuk mengecilkan ketertinggalan melalui skema serangan balik selalu mentah di kaki para pemain bertahan Napoli. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor tetap bertahan 2-0 untuk kemenangan Napoli.

Analisis Taktis: Tangan Dingin Antonio Conte

Kemenangan ini membuktikan betapa efektifnya sistem 3-4-2-1 yang diterapkan Conte. Napoli tidak hanya unggul dalam penguasaan bola, tetapi juga dalam “game management”. Setelah unggul dua gol, mereka mampu menurunkan tempo permainan dan memaksa Bologna melakukan kesalahan di area sendiri.

Keberadaan pemain seperti David Neres dan Rasmus Hojlund memberikan opsi serangan yang lebih bervariasi dibandingkan musim-musim sebelumnya. Neres memberikan kreativitas dan penyelesaian akhir, sementara Hojlund menjadi tembok pemantul yang sangat merepotkan bek-bek lawan.

Daftar Susunan Pemain

  • Napoli (3-4-2-1): Meret; Di Lorenzo, Buongiorno, Rrahmani; Mazzocchi, Lobotka, Anguissa, Olivera; Elmas, David Neres; Rasmus Hojlund.
    • Pelatih: Antonio Conte.
  • Bologna (4-2-3-1): Ravaglia; Posch, Beukema, Casale, Juan Miranda; Freuler, Moro; Orsolini, Ferguson, Ndoye; Castro.
    • Pelatih: Vincenzo Italiano.

Gelar Piala Super Italia ini diyakini akan menjadi suntikan moral yang sangat besar bagi Napoli untuk mengarungi sisa musim Serie A. Dengan performa konsisten seperti ini, bukan tidak mungkin Napoli akan menjadi kandidat terkuat peraih Scudetto musim 2025/2026. Riyadh telah menjadi saksi bahwa “Si Biru” dari Naples telah kembali ke jalur juara.

Bagi Bologna, kegagalan ini menjadi pelajaran berharga. Meski tampil impresif sepanjang turnamen, kesalahan individu di laga final terbukti harus dibayar mahal saat menghadapi tim sekelas Napoli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *