Agustus 17, 2025

London – Chelsea tampaknya benar-benar serius melakukan perombakan besar-besaran di bursa transfer musim panas 2025 ini. Klub asal London Barat tersebut mulai menjalankan strategi “cuci gudang” dengan menjual beberapa pemainnya demi menyeimbangkan neraca keuangan dan menyambut era baru di bawah arahan manajemen anyar.

Salah satu nama yang mencuri perhatian dalam daftar jual Chelsea kali ini adalah Nicolas Jackson. Striker muda asal Senegal itu dikabarkan masuk radar transfer Manchester United, yang tengah mencari opsi tambahan di lini depan. Namun yang jadi sorotan bukan hanya ketertarikan klub lain, melainkan banderol fantastis yang dipatok The Blues: 80 juta Pounds atau sekitar Rp 1,7 triliun!

Menurut laporan dari Sky Sports, Chelsea cukup percaya diri memasang harga tinggi untuk Jackson. Mereka mendasarkan penilaian harga ini pada tren transfer belakangan ini, khususnya setelah Liverpool sukses menggaet Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt dengan harga 79 juta Pounds. Melihat kesepakatan tersebut, Chelsea merasa pantas memberikan label harga serupa untuk Jackson yang mereka yakini punya potensi besar di masa depan.

Namun, pertanyaannya: apakah harga itu wajar?

Jika menilik dari statistik dan performa, Jackson memang menunjukkan perkembangan menjanjikan sejak bergabung dari Villarreal pada tahun 2023. Musim lalu, ia mencatatkan 14 gol dan 6 assist di semua kompetisi, angka yang tergolong cukup baik untuk striker muda yang baru menjalani musim keduanya di Premier League.

Namun di sisi lain, harga pasar Jackson menurut situs Transfermarkt masih berada di angka 50 juta Euro atau sekitar Rp 952 miliar, jauh di bawah banderol yang ditetapkan Chelsea. Bahkan, saat didatangkan dari Villarreal, Jackson hanya ditebus dengan harga 37 juta Euro (sekitar Rp 704 miliar). Artinya, nilai jualnya naik dua kali lipat hanya dalam dua musim.

Di era modern sepak bola, khususnya di Eropa, angka transfer yang menembus Rp 1 triliun memang bukan hal yang mengejutkan lagi. Beberapa klub besar rela merogoh kocek dalam-dalam demi mendapatkan pemain muda berbakat, apalagi yang punya potensi berkembang menjadi bintang utama. Faktor usia, durasi kontrak, potensi komersial, hingga pasarnya di media sosial turut memengaruhi harga seorang pemain — bukan semata-mata performa di lapangan.

Chelsea tampaknya mencoba bermain di logika ini. Mereka ingin menjadikan Jackson sebagai aset jangka panjang yang bisa memberikan keuntungan besar, baik secara finansial maupun performa. Bila tidak ada klub yang sanggup menebus harga tersebut, Jackson bisa tetap menjadi bagian dari skuad Chelsea musim depan dan terus berkembang.

Namun bagi klub peminat seperti Manchester United, keputusan untuk membayar harga semahal itu tentu tidak bisa diambil dengan gegabah. Setan Merah kini lebih berhati-hati dalam melakukan transfer setelah serangkaian pembelian mahal di masa lalu tak berujung sukses.

Kini, semuanya bergantung pada negosiasi. Jika ada klub yang benar-benar melihat Jackson sebagai investasi jangka panjang, bukan tak mungkin angka Rp 1,7 triliun itu akan ditebus. Tapi jika tidak, Chelsea mungkin harus menurunkan tuntutannya atau menahan sang pemain lebih lama.

Yang jelas, Nicolas Jackson kini masuk dalam daftar nama besar yang akan meramaikan panasnya bursa transfer musim panas 2025. Apakah ia akan bertahan di Stamford Bridge? Atau hijrah ke klub rival dengan nilai transfer fantastis? Kita tunggu kabar resminya dalam beberapa pekan ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *