Barcelona memulai perjalanan mereka di La Liga 2025/2026 dengan penuh percaya diri. Dalam laga tandang di Stadion Son Moix, Minggu (17/8/2025) dini hari WIB, Blaugrana tampil superior dan menghantam tuan rumah Real Mallorca dengan skor telak 3-0.
Kemenangan ini tak hanya menjadi awal manis bagi sang juara bertahan, tetapi juga menegaskan bahwa Barcelona masih menjadi kekuatan dominan di sepak bola Spanyol. Sorotan utama tertuju pada bintang muda mereka, Lamine Yamal, yang bermain luar biasa dan layak diganjar penghargaan man of the match.
ejak peluit awal dibunyikan, Barcelona langsung menguasai jalannya pertandingan. Permainan cepat dan kombinasi umpan pendek mereka membuat Mallorca kesulitan mengembangkan ritme. Dominasi Blaugrana langsung berbuah hasil pada menit ke-7.
Raphinha membuka pesta gol lewat penyelesaian klinis setelah menerima umpan terobosan cerdas dari Pedri. Tembakan kaki kirinya meluncur deras ke pojok gawang, membuat kiper Mallorca hanya terpaku.
Belum sempat tuan rumah bangkit, Barcelona kembali menghantam. Pada menit ke-23, giliran Ferran Torres mencatatkan namanya di papan skor. Berawal dari pergerakan Yamal di sisi kanan, bola kemudian diarahkan ke dalam kotak penalti. Torres dengan tenang menyambar bola untuk menggandakan keunggulan tim tamu menjadi 2-0.
Misi Mallorca untuk bangkit berubah menjadi mimpi buruk setelah dua pemain mereka diusir wasit pada babak pertama. Kartu merah pertama datang akibat pelanggaran keras di lini tengah, sementara yang kedua akibat handball di kotak penalti saat mencoba menghalau peluang.
Bermain dengan sembilan orang melawan tim sekelas Barcelona adalah tantangan yang hampir mustahil. Publik Son Moix hanya bisa terdiam menyaksikan tim kesayangan mereka dipaksa bertahan mati-matian.
Meski unggul jumlah pemain, Barcelona tidak langsung mengendurkan serangan. Justru, mereka semakin agresif mencari gol tambahan. Namun solidnya kiper Mallorca sempat membuat peluang demi peluang Barcelona gagal berbuah gol di paruh kedua.
Penantian Barcelona akhirnya terjawab di menit akhir laga. Sang wonderkid, Lamine Yamal, memastikan kemenangan tim dengan gol ketiga di menit ke-89. Ia memanfaatkan umpan pendek Frenkie de Jong, kemudian menusuk ke kotak penalti sebelum melepaskan tendangan keras yang tak mampu dihentikan penjaga gawang.
Gol ini menutup pesta Barcelona dan menjadi momen puncak dari penampilan fantastis Yamal sepanjang 90 menit. Selebrasinya sederhana: menunjuk lambang Barcelona di dadanya sambil mengepalkan tangan ke arah fans Blaugrana yang hadir di stadion.
Yamal, yang baru berusia 18 tahun, menunjukkan kematangan permainan melebihi usianya. Menurut data dari FotMob, ia mencatatkan 9 percobaan tembakan dengan 3 di antaranya tepat sasaran. Ia juga melakukan 75 sentuhan bola, menciptakan 3 peluang emas, serta sukses melakukan 6 dribel melewati lawan.
Lebih dari itu, ia juga memenangi 9 duel, tertinggi dibanding semua pemain di lapangan. Catatan ini menunjukkan betapa dominannya Yamal, baik secara teknis maupun fisik. Tak heran jika ia mendapatkan rating tinggi, 9,2, yang menobatkannya sebagai man of the match.
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, tak ragu melontarkan pujian.
“Yamal bermain luar biasa malam ini. Ia bukan hanya soal gol, tapi bagaimana dia mengendalikan ritme di sisi sayap. Pada usia 18 tahun, level performanya sungguh menakjubkan. Barcelona beruntung memiliki pemain seperti dia,” ujar Xavi usai pertandingan.
Kemenangan telak ini memberi sinyal kuat bahwa Barcelona siap mempertahankan gelar La Liga. Mereka tampil dominan meski bermain tandang, dan trio lini depan Raphinha–Torres–Yamal terlihat semakin padu.
Sementara itu, Real Madrid, Atletico Madrid, hingga Girona tentu mencermati hasil ini sebagai tanda peringatan bahwa Blaugrana masih menjadi pesaing utama dalam perebutan trofi. Dengan kombinasi pemain muda berbakat dan bintang berpengalaman, Barcelona tampak siap melanjutkan tradisi kejayaan mereka.
Ferran Torres mengungkapkan rasa optimisnya. “Kami ingin memulai musim ini dengan cara terbaik, dan kemenangan besar di laga pembuka adalah bukti kerja keras kami. Tim ini lapar akan gelar, dan kami ingin terus melaju,” ucapnya.
Di sisi lain, Mallorca harus menerima kenyataan pahit. Kekalahan 0-3 di kandang sendiri ditambah dengan dua kartu merah membuat mental mereka terpukul. Pelatih Mallorca mengakui timnya memang kalah kualitas dan pengalaman.
“Sulit menghadapi Barcelona dengan 11 pemain, apalagi hanya dengan sembilan. Tapi kami harus belajar dari kesalahan ini dan bangkit di laga berikutnya,” katanya dalam konferensi pers.