
Blundell Park, Grimsby — Dalam salah satu momen paling memalukan dalam sejarah Manchester United, tim elite Liga Primer itu tersingkir dari Carabao Cup setelah ditumbangkan oleh tim Liga Dua, Grimsby Town. Laga sengit berakhir imbang 2–2 dalam waktu normal sebelum dimenangkan Mariners lewat adu penalti dramatis 12–11. Hasil ini sekaligus mencatatkan Grimsby sebagai tim divisi empat pertama yang mengeliminasi MU di kompetisi piala Inggris
Babak Pertama: Blundell Park Kocar-kacir
Dua gol cepat pada babak pertama mengguncang kubu Manchester United. Charles Vernam memecah kebuntuan menit ke-22 usai Darragh Burns mengirim crossing matang—Vernam mengumpan bola di depan gawang dan berhasil menjebol gawang Onana yang tak mampu menghentikannya
Hanya delapan menit berselang, kesalahan Andre Onana makin memperparah situasi. Cross gagal diantisipasi, dan Tyrell Warren dengan tenang menyelesaikan bola ke gawang kosong, membawa Grimsby unggul 2–0
Kebangkitan MU dan Adu Penalti Menegangkan
United tidak menyerah. Masuknya Bryan Mbeumo di babak kedua menghidupkan harapan. Di menit ke-75, ia mencetak gol pertamanya musim ini dengan umpan dari Kobbie Mainoo, menipiskan defisit jadi 1–2
Dua menit sebelum waktu normal berakhir, usaha MU berbuah hasil. Dari sepak pojok Mason Mount, Harry Maguire menanduk bola masuk gawang dengan gemilang—menyamakannya menjadi 2–2
Laga dilanjutkan ke adu penalti. Dalam klimaks yang menegangkan, Matheus Cunha gagal mengevakuasi peluang kemenangan, tendangannya berhasil ditepis, memaksa hingga ronde panjang di mana hanya satu pemain Grimsby, Clarke Oduor, yang gagal—sementara MU kehilangan beberapa penendang termasuk Mbeumo di ronde terakhir. Grimsby akhirnya lolos setelah Mbeumo menyambar mistar gawang, dan skor penalti ditutup 12–11
Reaksi dan Dampak: Runtuhnya Reputasi MU
Kekalahan ini menyisakan luka mendalam. Bruno Fernandes ditampilkan sebagai kapten kelas dunia—setelah Mbeumo gagal penalti, ia segera menghampiri untuk menghibur rekan setim di tengah invasi pendukung Grimsby yang membanjiri lapangan,. Sementara Christy Pym, kiper Grimsby yang juga fans United seumur hidup, menyebut kemenangan tersebut sebagai momen “bittersweet”
Reaksi keras menghujani Ruben Amorim. “Saya pikir tim terbaik yang menang,” katanya dingin, sebelum meminta maaf kepada fans. Ia mengkritik intensitas dan kesiapan tim MU sejak awal pertandingan sebagai alasan utama kekalahan
Legend talkSPORT, Gabby Agbonlahor, bahkan mengecam manajer dan beberapa pemain sebagai “penakut”, menyoroti ketidakmampuan menangani tekanan pertandingan dan menuntut kompensasi untuk fans yang menyaksikan pertandingan memalukan ini
Bahkan muncul rumor spekulatif tentang pengunduran diri Amorim. Beberapa sumber menyebutkan bahwa manajer tersebut berniat melepaskan jabatan jika kehilangan dukungan dari dewan, meski pihak klub dilaporkan masih memberinya kesempatan

Para pemain pun kembali ke lapangan latihan dengan wajah lesu. Amorim hadir lebih awal, sekitar pukul 07.00 pagi, mengisyaratkan betapa seriusnya situasi ini
Keajaiban Cup dan Legenda Baru Mariners
Bagi Grimsby Town, hasil ini adalah tonggak sejarah—menambah daftar kejutan besar mereka, seperti penampilan langka di perempat final Piala FA 2023 . Menurut UEFA, ini mungkin salah satu “giant killings” terbesar dalam sejarah Piala Liga, menumbangkan tim dengan skuad bernilai ratusan juta pound.
Malapetaka di Blundell Park menjadi catatan hitam MU: pertama kali gugur oleh tim divisi empat di Carabao Cup setelah imbang 2–2 dan kalah 12–11 adu penalti. Gagalnya pemain mahal Mbeumo dan Cunha mencetak penalti menjadi simbol dari ambivalence tim, yang bersama-sama dengan buruknya performa Onana, memicu kritik tajam dan spekulasi masa depan manajer. Sementara Grimsby merayakan kemenangan tak terlupakan, mengukir nama mereka dalam sejarah cup magic.