Musim panas 2025 menjadi panggung dramatis bagi dunia sepak bola: striker bintang Barcelona, Robert Lewandowski, secara tegas menolak tawaran fenomenal lebih dari €100 juta per musim—sekitar Rp 1,6 triliun—dari dua klub besar Liga Pro Saudi, Al-Hilal dan Al-Nassr. Penolakan yang mengejutkan ini bukti nyata bahwa ambisi dan loyalitas bisa lebih bernilai daripada uang.
Lewandowski dan agennya, Pini Zahavi, mengonfirmasi bahwa tawaran tersebut disampaikan melalui dana investasi. Namun, sang pemain menegaskan bahwa hati dan pikirannya hanya tertuju pada Barcelona dan kompetisi Eropa, bukan pada Financial Fair Play atau gaji fantastis. Zahavi menambahkan bahwa “dalam sepak bola, segala sesuatunya bisa berubah dengan cepat”, membuka kemungkinan dialog kembali di masa depan—terutama ketika kontraknya mendekati berakhir.
Lewandowski telah mengikat kontrak dengan Barcelona hingga Juni 2026, dengan opsi perpanjangan otomatis jika ia tampil dalam jumlah pertandingan tertentu (sekitar setengah musim). Sport dan TransferFeed menyebutkan bahwa klausul performa tersebut masih berpotensi memperpanjang kontrak hingga 2027
Lewandowski sendiri menegaskan dalam beberapa kesempatan media, termasuk wawancara dengan Bild dan pernyataan publik, bahwa ia “hanya memiliki Barcelona di pikirannya” dan siap bertahan musim depan—”tim kami akan lebih baik lagi musim depan”
ewandowski adalah pemain paling konsisten di lini depan Barcelona. Musim 2024–25 lalu, ia mencetak 42 gol dalam 52 pertandingan, sekaligus menjadi sosok penting dalam kesuksesan tim meraih Treble domestik (LaLiga, Copa del Rey, dan Piala Super)
Direktur klub Deco serta pelatih Hansi Flick telah menegaskan bahwa mereka tidak berencana buru-buru mencari striker pengganti. Sebaliknya, fokus kini lebih kepada mendatangkan pemain sayap dan memperkuat skuad secara internal, misalnya memaksimalkan pemain seperti Ferran Torres dan Dani sebagai alternatif “false nine” jika Lewandowski absen
Barcelona memang berada dalam tekanan finansial yang tidak ringan. Kontrak Lewandowski—dengan gaji reduksi dari €32 juta ke €26 juta tahun berikutnya—adalah salah satu strategi untuk menjaga kelancaran manajemen anggaran klub. Di sisi lain, kontrak talenta muda seperti Lamine Yamal (hingga 2031) juga diprioritaskan sebagai investasi jangka panjang
Lewandowski bukan hanya seorang striker papan atas: ia adalah simbol dedikasi dan profesionalisme di era di mana uang menjadi matahari yang melepeg segala sesuatu. Dengan gaji luar biasa dari klub Saudi yang ditolaknya secara lugas, Lewandowski menegaskan bahwa nilai-nilai klub, warisan, dan ambisi Eropa tak bisa dibeli—bahkan dengan uang Rp 1,6 triliun per musim.