
AC Milan kini mempertimbangkan opsi untuk mendatangkan Takehiro Tomiyasu sebagai pemain free agent, setelah kontraknya dengan Arsenal berakhir secara sepakat pada Juli 2025. Namun, sebelum membuat langkah final, Rossoneri ingin memastikan kondisi fisik sang bek Jepang layak bermain—menyusul pengalaman pahit sebelumnya, seperti yang terjadi pada Victor Boniface.
Meskipun jendela transfer Serie A telah ditutup, Milan tetap bisa memboyong pemain yang tidak terikat kontrak—dan Tomiyasu masuk dalam kategori ini. Pemain berusia 26 tahun ini secara resmi dilepas oleh Arsenal pada Juli, setelah masa empat tahun di Emirates yang sarat dengan sorotan cedera.
Masalah utama yang menjadi perhatian Milan adalah riwayat cedera Tomiyasu, terutama cedera lutut yang serius. Sepanjang kariernya bersama Arsenal, ia hanya tampil dalam 84 pertandingan kompetitif selama empat musim—jumlah yang rendah untuk durasi tersebut.
Ekrem Konur, pakar transfer, bahkan menyebut bahwa masalah kesehatan ini menjadi alasan utama Milan menunda penawaran resmi dan ingin memeriksanya secara mendetil.
Kasus Boniface menjadi contoh nyata mengapa Milan berhati-hati. Musim panas ini mereka membatalkan kesepakatan setelah hasil tes medis menunjukkan ada yang “tidak sesuai harapan.” Hasilnya, striker Nigeria itu kembali ke Bayer Leverkusen, sebelum dipinjam ke Werder Bremen—menjadi pelajaran penting agar tak mengulangi kesalahan serupa dengan Tomiyasu.
Tomiyasu sejatinya tidak asing dengan lingkungan sepak bola Serie A. Ia sempat bermain untuk Bologna selama dua musim (2019–2021), mencatat lebih dari 60 penampilan di liga Italia sebelum direkrut Arsenal dengan banderol sekitar €18,6 juta plus add-ons.
Versatilitasnya menjadi nilai tambah besar. Ia bisa bertugas sebagai bek tengah, full-back kanan, atau bahkan mengisi area tengah secara invert—fitur yang sangat dicari oleh tim-tim elite Eropa karena fleksibilitas formasi.
Setelah kontraknya dibatalkan, Tomiyasu fokus pada pemulihan dari cedera lutut yang cukup serius. Ia sempat menyatakan bahwa pemutusan kontrak dengan Arsenal berjalan secara “mutual consent” dan tak terlalu mendadak—lebih sebagai keputusan terbaik untuk semua pihak, terutama dalam rangka pemulihan fisik.
Ini berarti Tomiyasu belum terburu-buru mencari klub baru, melainkan memberi ruang untuk sembuh total terlebih dahulu.
AC Milan kini berada di persimpangan: di satu sisi, Tomiyasu adalah talenta berpengalaman Serie A dengan kemampuan teknis tinggi, fleksibilitas formasi, dan catatan internasional bersama Jepang.Di sisi lain, historis cedera dan ketidakkonsistenan bermain di Arsenal memberi tanda tanya serius.
Rossoneri tampak bijak dengan menunggu hasil medis lengkap sebelum membuat tawaran resmi. Bila kesehatan sang pemain pulih sepenuhnya, kesepakatan bisa menjadi langkah cerdik—apalagi dengan status free agent, potensi finansialnya jauh lebih ringan dibanding transfer biasa.