
Laga paling disorot pada Kamis (2/10) dini hari WIB adalah duel klasik antara Barcelona, sang juara Spanyol, melawan PSG, juara Prancis dan Eropa, di Stadion Montjuic. Pertemuan ini digadang-gadang sebagai “final dini” di fase grup, dan atmosfer laga terbukti sesuai ekspektasi. PSG datang dengan modal kemenangan telak 4-0 atas Atalanta di matchday pertama, namun menghadapi tantangan berat dengan absennya sejumlah pilar penting seperti peraih Ballon d’Or Ousmane Dembele, Khvicha Kvaratskhelia, Desire Doue, Marquinhos, dan Joao Neves akibat cedera atau kondisi yang tidak fit. Barcelona, di sisi lain, datang dengan performa positif, menaklukkan Newcastle United 2-1 di pekan pertama dan memuncaki klasemen La Liga.
Meskipun tampil pincang, PSG menunjukkan mental juara mereka. Barcelona, dengan dukungan penuh Lamine Yamal yang telah pulih, berhasil membuka keunggulan pada menit ke-19. Lewat skema apik, umpan Marcus Rashford berhasil dituntaskan dengan baik oleh Ferran Torres. Gol ini seolah membangkitkan semangat tuan rumah, yang terus mendominasi serangan.

Namun, Les Parisiens tidak menyerah. Menjelang turun minum, tepatnya pada menit ke-38, Senny Mayulu yang baru berusia 19 tahun menyamakan kedudukan. Gol ini tercipta berkat akselerasi brilian Nuno Mendes yang melewati beberapa pemain lawan sebelum melepaskan operan akurat kepada Mayulu, yang kemudian mengecoh Pau Cubarsi dan menaklukkan kiper Szczesny. Kedudukan 1-1 bertahan hingga jeda, menjanjikan babak kedua yang lebih sengit.
Drama mencapai puncaknya di menit ke-90. Saat pertandingan tampak akan berakhir imbang, Achraf Hakimi mengirim assist kepada Goncalo Ramos yang baru masuk sebagai pemain pengganti. Ramos tanpa kesalahan menuntaskan peluang tersebut, memastikan kemenangan dramatis 2-1 bagi PSG. Gol ini tidak hanya memberikan tiga poin berharga, tetapi juga mencatatkan sejarah bagi PSG sebagai tim pertama yang tiga kali beruntun mengalahkan Barca di kandangnya di kompetisi Eropa.
Pelatih PSG, Luis Enrique, tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. “Itu pertandingan hebat antara dua tim besar,” ucapnya kepada Canal Plus. “Kemenangan ini menunjukkan kekuatan dan mentalitas tim kami, siapapun yang bermain, kami selalu tampil sebagai satu kesatuan.” Sementara itu, tim asuhan Hansi Flick harus menelan kekalahan pertama mereka di kompetisi ini, meskipun tampil mendominasi di banyak aspek.
Manchester City Ditahan Imbang, Haaland Pesta Gol Sia-sia

Di laga lain yang tak kalah seru, Manchester City harus puas pulang dengan satu poin setelah ditahan imbang 2-2 oleh AS Monaco di Stade Louis II. Erling Haaland kembali menunjukkan ketajamannya dengan memborong dua gol pada babak pertama, sehingga koleksinya menjadi 52 gol dari 50 penampilan di Liga Champions. Gol pertama Haaland dicetak pada menit ke-20, dan gol keduanya menyusul pada menit ke-35.
Namun, keunggulan dua gol itu tidak mampu dipertahankan City. Jordan Teze sempat memperkecil skor di antara dua gol Haaland, tepatnya pada menit ke-18. Kebangkitan Monaco semakin nyata di penghujung laga. Drama penalti terjadi setelah VAR menghadiahkan penalti bagi Monaco akibat pelanggaran Nico Gonzalez kepada Eric Dier. Dier sendiri maju sebagai eksekutor dan sukses menaklukkan Ederson, membuat skor menjadi 2-2 dan menggagalkan kemenangan kedua City.
Pelatih City, Pep Guardiola, menerima hasil tersebut dengan lapang dada. “Saya tidak tahu apakah itu layak penalti, tapi wasit sudah memutuskan. Jadi selesai,” kata Guardiola kepada TNT Sports. “Kami mendapat satu poin dan harus menerimanya.” Hasil ini menempatkan City di posisi kedelapan klasemen dengan nilai empat, sementara Monaco meraih poin pertamanya dan menempati urutan ke-30.
Juventus Gagal Raih Kemenangan Perdana
Villarreal dan Juventus juga harus puas berbagi poin setelah duel sengit mereka berakhir imbang 2-2 di Estadio La Ceramica. Si Nyonya Tua sempat tertinggal lebih dulu akibat gol Georges Mikautadze di babak pertama. Namun, Juventus mampu membalikkan keadaan berkat sumbangan gol dari Federico Gatti yang mencetak gol indah dengan tendangan salto, dan Francisco Conceicao. Sayangnya, keunggulan itu tak bertahan lama. Renato Veiga, mantan pemain pinjaman Bianconeri dari Chelsea, menanduk bola untuk menyelamatkan Villarreal dari kekalahan.
Dengan hasil ini, Juventus masih belum mampu meraih kemenangan dalam dua laga awal Liga Champions musim ini, sama halnya dengan Villarreal yang baru mengumpulkan dua poin. Juventus kini berada di posisi ke-19 dengan dua poin, sementara Villarreal berada di posisi ke-15.
Kemenangan Meyakinkan Arsenal, Newcastle, Dortmund, dan Napoli

Berbeda dengan City dan Juventus, Arsenal dan Newcastle United berhasil meraih kemenangan meyakinkan. Arsenal menjaga rekor sempurna mereka dengan kemenangan 2-0 atas Olympiakos di London. Gabriel Martinelli membuka skor menit ke-12 setelah bola sepakan Viktor Gyokeres membentur tiang. Bukayo Saka kemudian memastikan tiga poin lewat gol di masa tambahan. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, memuji penampilan timnya. “Menang di Liga Champions selalu sulit. Anak-anak kembali mencatat clean sheet, itu luar biasa,” ujarnya.
Newcastle United juga tampil perkasa, menekuk Union Saint-Gilloise 4-0 di Brussel. Nick Woltemade membuka skor lewat defleksi tembakan Sandro Tonali. Anthony Gordon menambah dua gol dari titik putih, dan Harvey Barnes menutup pesta gol di akhir laga.
Borussia Dortmund tidak mau kalah, melumat Athletic Bilbao 4-1. Daniel Svensson dan Carney Chukwuemeka membawa Dortmund unggul dua gol. Athletic sempat memperkecil lewat Gorka Guruzeta, namun Serhou Guirassy dan Julian Brandt memastikan kemenangan tim Jerman yang musim lalu menjadi finalis.
Di Italia selatan, Rasmus Hojlund memborong dua gol untuk membawa Napoli menang 2-1 atas Sporting CP. Luis Suarez sempat menyamakan kedudukan melalui penalti, tetapi Hojlund memastikan kemenangan pertama Napoli di Eropa musim ini.
Kejutan dari Qarabag dan Hasil Lainnya
Kejutan terbesar sejauh ini datang dari Qarabag. Klub asal Azerbaijan itu kembali meraih kemenangan, kali ini 2-0 atas FC Copenhagen lewat gol Abdellah Zoubir dan Emmanuel Addai. Dengan hasil ini, Qarabag bergabung dengan Bayern Munich, Real Madrid, PSG, Inter Milan, dan Arsenal sebagai tim dengan koleksi enam poin penuh. Ini adalah pencapaian luar biasa bagi wakil Azerbaijan tersebut, menunjukkan bahwa mereka bukanlah tim yang bisa diremehkan.
Di pertandingan lain, Bayer Leverkusen ditahan PSV Eindhoven 1-1. Christian Kofane membuka skor bagi tuan rumah, lalu Ismael Saibari membalas untuk wakil Belanda. Hasil lengkap pertandingan Liga Champions pekan kedua menunjukkan persaingan yang ketat dan sengit, menjanjikan lebih banyak drama di matchday-matchday berikutnya.
Rekap hasil pertandingan Liga Champions pekan kedua:
- Kamis, 2 Oktober 2025:
- Union Saint-Gilloise vs Newcastle United 0-4
- Qarabag vs Copenhagen 2-0
- Arsenal vs Olympiacos 2-0
- AS Monaco vs Manchester City 2-2
- Bayer Leverkusen vs PSV Eindhoven 1-1
- Borussia Dortmund vs Athletic Club 4-1
- Barcelona vs Paris Saint-Germain 1-2
- Napoli vs Sporting CP 2-1
- Villarreal vs Juventus 2-2
Pekan kedua Liga Champions ini menegaskan bahwa setiap pertandingan adalah final, dan kejutan bisa terjadi kapan saja. Para tim yang meraih kemenangan akan melanjutkan momentum positif, sementara mereka yang tertahan atau kalah harus segera berbenah untuk menghadapi tantangan di pertandingan selanjutnya.