Manchester United semakin dekat mengamankan jasa Benjamin Sesko setelah sang penyerang menjalani pemeriksaan medis pada Jumat, 8 Agustus 2025. Tes ini merupakan bagian dari proses akhir sebelum Sesko resmi diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Setan Merah.
Pemain asal Slovenia itu dijadwalkan menandatangani kontrak berdurasi lima tahun pada Sabtu (9/8), setelah United mencapai kesepakatan dengan RB Leipzig. Nilai transfernya mencapai £73,8 juta atau sekitar Rp1,6 triliun, menjadikannya salah satu pembelian termahal klub musim ini.
Sesko, yang lahir tahun 2003 dan meniti karier di Austria serta Bundesliga, datang dengan ekspektasi tinggi. Kehadirannya memicu persaingan di lini depan, khususnya dengan Rasmus Højlund yang punya gaya bermain serupa sebagai penyerang tengah murni.
Højlund sendiri menyambut persaingan ini secara positif, menyatakan siap mempertahankan posisinya di tim utama. Namun, tidak sedikit pihak yang menilai bahwa tekanan untuk tampil maksimal kini bertambah, terutama dengan harga mahal yang dibayarkan United untuk mendatangkan Sesko.
United sebenarnya pernah mencoba merekrut Sesko tiga tahun lalu saat ia masih bermain untuk Red Bull Salzburg, namun saat itu gagal karena perbedaan nilai transfer. Kini, mereka akhirnya berhasil mendapatkannya, meski dengan harga lebih dari dua kali lipat dari estimasi awal.
Jika semua proses berjalan lancar, laga debut Sesko bisa terjadi saat United menghadapi Arsenal — klub yang sebelumnya juga sempat dikaitkan dengannya.
Dampak Kedatangan Sesko ke Old Trafford: Ancaman atau Motivasi Baru bagi Højlund?
Kedatangan Benjamin Sesko ke Manchester United bukan hanya mencuri perhatian publik karena nilainya yang mencapai £73,8 juta, tetapi juga memunculkan tanda tanya besar terkait masa depan Rasmus Højlund. Sesama penyerang muda dengan posisi dan karakteristik yang hampir serupa, kehadiran Sesko berpotensi mengubah peta persaingan di lini depan Setan Merah.
Rasmus Højlund baru saja menyelesaikan musim pertamanya bersama United dengan torehan 16 gol—angka yang tergolong menjanjikan untuk pemain berusia 21 tahun yang baru mencicipi ketatnya Premier League. Namun, pencapaiannya tersebut tampaknya belum cukup untuk menjamin status tak tergantikan di skuad asuhan Erik ten Hag.
Masuknya Sesko, yang juga dikenal sebagai striker nomor sembilan murni, memperlihatkan bahwa manajemen United menginginkan opsi tajam dan segar di lini depan. Meski Højlund menegaskan bahwa ia siap bersaing dan menyambut kompetisi sehat di dalam tim, sumber internal menyebutkan bahwa tekanan dari luar maupun dalam ruang ganti bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pemain asal Denmark itu.
“Persaingan semacam ini bisa mengasah kemampuan, tapi juga bisa menurunkan kepercayaan diri jika tidak dikelola dengan baik,” ujar salah satu analis sepak bola Inggris kepada The Athletic. “Apalagi, Sesko datang dengan banderol tinggi. United tentu tidak membayar sebesar itu hanya untuk cadangan.”
Dari sisi pelatih, Erik ten Hag kini memiliki dua penyerang muda dengan karakter fisik kuat, kecepatan, dan naluri mencetak gol. Hal ini memberi keleluasaan taktik, namun juga menyulitkan dalam hal rotasi dan menjaga ego pemain. Apakah United akan menerapkan dua striker? Ataukah salah satu harus menerima peran sebagai pelapis?
Perlu diingat, Højlund sempat dikritik karena konsistensinya musim lalu, meski tetap mendapat kepercayaan dari Ten Hag. Jika performanya tak segera meningkat, bukan tidak mungkin Sesko akan merebut tempat utama dalam waktu singkat.
Bagaimanapun, bursa transfer ini menunjukkan bahwa United tengah membangun kekuatan jangka panjang dengan mengumpulkan talenta muda. Bagi Højlund, ini bisa menjadi titik balik: bertahan dan membuktikan diri, atau perlahan terpinggirkan oleh dinamika kompetisi internal yang semakin ketat.